Hari: 9 Februari 2022
PENYERAHAN PIAGAM PENGHARGAAN OLEH KEPALA SEKOLAH,BESERTA WAKIL KESISWAAN KEPADA SISWA-SISWI YANG BERPRESTASI DARI BERBAGAI KEGIATAN LOMBA TINGKAT KOTA ,NASIONAL dan INTERNASIONAL
CARA MENGUNAKAN E-LIBRARY PERPUSTAKAANBAITULHIKMAH
SMP NEGERI 4 PEKANBARU
Perpustakaan dalam paradigma memiliki pengertian bahwa perpustakaan menyediakan koleksi bahan pustaka untuk digunakan oleh pemustaka atau pengguna, bukan diperjualbelikan.
Tapi, perpustakaan dalam paradigma baru memiliki pemahaman bahwa perpustakaan adalah sesuatu yang hidup, dinamis, segar menawarkan hal-hal baru, dan produk layanannya inovatif. Sehingga, perpustakan lebih atraktif, interaktif, edukatif, dan rekreatif bagi pengunjungnya.
Saat ini, perpustakaan tidak hanya berbentuk seperti ruangan yang berisi rak-rak penuh buku. Adanya perpustakaan ini memudahkan orang-orang untuk mencari buku yang dibutuhkan tanpa datang ke perpustakaan tersebut.
Sebelum Anda memahami lebih lanjut mengenai perpustakaan yang bergerak secara digital, Alangkah lebih baiknya memahami sejarah terbentuknya perpustakaan hingga menjadi perpustakaan digita
Sejarah Perpustakaan
Perpustakaan tidak terlepas dari baca tulis. Pada 2500 SM, tulisan berupa papyrus yang terbuat dari rumput di sepanjang sungai Nil ditemukan di Mesir. Bermula dari tulisan papyrus ini, manusia mengenal istilah paper, papiere, dan papiros yang artinya kertas.
Muljani A. Nurhadi mengatakan bahwa keberadaan perpustakaan telah dirintis sejak zaman kejayaan Arab oleh orang-orang Arab yang memiliki peradaban tinggi pada waktu itu.
Sesudah masehi, keberadaan papyrus cukup sentral dan mulai dikembangkan, sehingga membentuk kertas pada zaman modern. Bahkan, papyrus masih sempat digunakan sebagai tulisan sampai 700-an masehi, sebelum kulit binatang dan besi digunakan sebagai bahan tulisan.
Terbentuknya sebuah perpustakaan juga berkat peran penjajahan Romawi, yang menyebarkannya hingga ke pelosok. Adapun Perpustakaan yang didirikan oleh bangsa Romawi, seperti Perpustakaan di Timgad, Afrika Utara karena pengaruh Kerajaan Trajan.
Seiring berkembangnya zaman, perpustakaan tidak hanya didirikan di negara-negara Timur. Indonesia diperkirakan mengenal baca tulis dan memiliki perpustakaan sejak abad ke-5 masehi.
Kebanyakan perpustakan di Indonesia juga dimiliki oleh raja. Contohnya, perpustakaan Tanoh Abee yang merupakan perpustakaan klasik di Indonesia yang berdiri sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada 1607-1636 masehi.
Pengertian Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang sebagian besar koleksi bukunya tersedia dalam format digital dan bisa diakses melalui komputer atau laptop. Perpustakaan ini tentu berbeda dengan perpustakaan konvensional yang menyediakan kumpulan buku cetak, film mikro, kumpulan kaset, audio, video dan sebagainya.
Semua koleksi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal maupun di titik lokasi yang jauh. Tapi, orang-orang bisa mengakses server perpustakaan digital ini dengan cepat, mudah dan praktis melalui jaringan komputer atau laptop.
Pada tahun 1994, istilah perpustakaan digital pertama kali diperkenalkan oleh NSF/DARPA/NASA: Ada Pula beberapa pendapat para ahli mengenai perpustakaan jenis digital ini.
1. Purtini (2005)
Purtini mengatakan perpustakaan digital adalah perpustakaan elektronik yang informasinya bisa disimpan dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan digital termasuk kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung dengan jaringan berkecepatan tinggi.
2. William Arms (2007)
Menurut William Arms, perpustakaan digital adalah kumpulan informasi yang tersusun baik beserta layanan-layanan yang disediakan dan disimpan dalam format digital untuk diakses melalui jaringan komputer.
3. A. Ridwan Siregar (2004)
A. Ridwan Siregar mengatakan perpustakaan digital adalah lingkungan perpustakaan di mana berbagai objek informasi, seperti dokumen, gambar, suara dan video disimpan dan diakses dalam bentuk digital.
4. Romi Satria Wahono (1998)
Menurut Wahono, perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data berupa buku, gambar, suara atau video dalam bentuk digital. Lalu, mendistribusikannya menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer.
Jadi, perpustakaan digital adalah perpustakaan yang menyajikan berbagai sumber informasi berupa tulisan, gambar hingga suara dalam bentuk file digital dan bisa diakses oleh semua orang secara online.
Cara Membuat Perpustakaan Digital
Cara membuat perpustakaan digital tentu tidak mudah dan hanya mengandalkan adanya jaringan internet. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam membuat perpustakaan berjenis digital, antara lain:
1. Analisis kebutuhan
Cara pertama membuat perpustakaan digital adalah melakukan studi kasus mengenai butuh atau tidaknya masyarakat atau pemustaka terhadap layanan Perpustakaan secara online.
Langkah ini disebut analisis kebutuhan yang hasilnya tidak bisa diperoleh dari perkiraan pribadi. Analisis kebutuhan harus mencakup pekerjaan-pekerjaan Penentuan kebutuhan atau kondisi yang harus dipenuhi dalam suatu produk baru.
Setelah itu, Anda bisa menentukan tujuan membuat perpustakaan digital yang berdasarkan visi dan misi Perpustakaan serta Lembaga induknya. Karena, setiap perpustakaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.
2. Studi kelayakan
Studi kelayakanan adalah kegiatan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau proyek bisnis dengan penekanan pada identifikasi potensi masalah. Anda perlu melakukan studi kelayakan dalam membuat perpustakaan digital, setelah melakukan analisis kebutuhan dan menentukan tujuannya.
Penilaian dalam studi kelayakan perpustakaan digital meliputi, kelayakan secara teknis, kelayakan secara ekonomi, dan kelayakan secara sosial. Studi kelayakan secara teknis adalah faktor penting dalam membuat perpustakaan digital.
Karena, perpustakaan ini membutuhkan infrastruktur dan fasilitas yang memadai secara teknis, mulai dari provider internet, hardware, software, jaringan telepon, dan listrik.
Studi kelayakan secara ekonomi juga dibutuhkan dalam membuat perpustakaan digital. Namun, perhitungannya bukan pada banyaknya laba yang akan diperoleh. Melainkan, pengaruh perpustakaan digital terhadap efektivitas dan efisiensi layanan perpustakaan pada penggunanya.
Setelah itu, studi kelayakan secara sosial juga perlu dilakukan untuk mengetahui keberadaan perpustakaan digital ini bisa diterima oleh pengguna dan staf perpustakaan atau tidak.
Studi kelayakan secara sosial ini sangat penting dalam membuat perpustakaan digital, walaupun secara teknis dan ekonomi sudah layak. Tetapi, belum pasti pelaksanaannya akan berjalan lancar. Di sisi lain, membuat perpustakaan juga perlu memperhatikan Undang-undang Hak Cipta.
3. Memilih software
Cara ketiga membuat perpustakaan digital adalah memilih software yang diperlukan dalam membangun database untuk menyediakan informasi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih software untuk perpustakaan digital, yakni akses poin, user friendly, sustainability dan harganya.
Software yang baik adalah software yang memiliki akses poin banyak. Sehingga, pengguna yang membutuhkan koleksi atau data dari perpustakaan digital bisa mencari menggunakan judul, nama pengarang, subjek atau kombinasi dari ketiganya.
Selain itu, software untuk perpustakaan yang semuanya berbasis digital juga harus mudah atau user friendly. Karena layanan ini nantinya akan digunakan oleh berbagai macam orang dengan latar belakang dan usia berbeda, maka pengoperasian software harus lebih mudah tanpa membutuhkan pelatihan.
Software untuk membuat perpustakaan digital yang akan berlangsung jangka panjang juga lebih baik dibeli dari Lembaga profesional, jangan perorangan. Karena, hal ini akan berkaitan dengan keberlanjutan software yang dibeli.
Di sisi lain, Anda juga perlu mempertimbangkan harga software yang akan dipakai untuk membuat perpustakaan digital. Software yang mahal biasanya lebih baik. Sedangkan, software yang murah atau gratis seringkali tidak memuaskan.
4. Pelaksanaan
Setelah Anda melakukan analisis kebutuhan, studi kelayakan dan memilih software, cara membuat perpustakaan digital selanjutnya adalah pembentukan database.
Setiap perpustakaan digital memiliki prioritas masing-masing. Tapi, Anda lebih baik membentuk database dari produk-produk lokal, seperti hasil penelitian, hasil pengabdian masyarakat, tesis, skripsi, dan jurnal ilmiah.
5. Evaluasi
Evaluasi juga bagian penting dalam membuat perpustakaan digital. Evaluasi bisadi diartikan sebagai penaksiran atau penilaian. Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal.
Pembentukan perpustakaan membutuhkan evaluasi terus-menerus dalam suatu periode untuk mengukur tujuan yang diharapkan tercapai atau tidak. Selain itu, evaluasi ini juga bisa membantu Anda memahami layanan perpustakaan digital sudah memuaskan atau belum. Hasil evaluasi ini bisa digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan lebih lanjut dalam memajukan perpustakaan digital.
Kelebihan dan Kelemahan Perpustakaan Digital
Layanan perpustakaan digital memang terasa lebih efektif dan efisien, karena tak memakan waktu untuk mencari informasi yang diinginkan dan tak perlu pengguna datang ke tempat. Namun, perpustakaan digital juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan Perpustakaan Digital
Adapun beberapa kelebihan perpustakaan digital yang lebih modern ini, antara lain:
1. Praktis
Praktis adalah mudah dan senang memakainya. Perpustakaan digital sangat praktis untuk diakses di mana saja dan kapan pun. Karena, Anda bisa membaca beberapa buku yang diakses hanya dengan satu perangkat.
Apalagi, Anda bisa mengakses perpustakaan ini selama 24 jam setiap harinya. Jadi, kapan pun Anda butuh sumber informasi, Anda bisa mengakses perpustakaan digital tanpa khawatir perpustakaan tutup dan sebagainya.
2. Efisien
Efisien adalah usaha yang mengharuskan penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu, cepat dan memuaskan. Sehingga, efisien berkaitan erat dengan ketepatan waktu tanpa harus mengeluarkan biaya berlebihan.
Adanya perpustakaan digital ini membantu penggunanya agar lebih efisien dalam hal tenaga dan waktu. Karena, mereka tidak perlu pergi ke perpustakaan ketika membutuhkan buku atau informasi bentuk lainnya.
Sehingga, mereka akan lebih menghemat waktu dan tenaga dengan menggunakan perpustakaan digital. Apalagi, perpustakaan digital ini bisa diakses kapan pun dan di manapun secara luas.
3. Mudah diakses
Perpustakaan bakal lebih mudah banget untuk diakses, karena pengguna bisa mengoperasikannya melalui handphone, tablet dan komputer atau laptop yang bisa dibawah kemana pun.
Anda bisa mengaksesnya setiap kali membutuhkan informasi di manapun dan kapanpun. Bahkan, semua orang bisa mengakses perpustakaan digital tanpa batasan wilayah.
4. Tidak memakan penyimpanan
Perpustakaan konvensional sangat dibatasi oleh ruangan penyimpanan. Karena, perpustakaan membutuhkan rak atau tempat penyimpanan lain untuk meletakkan koleksinya.
Sedangkan, perpustakaan digital memiliki kelebihan bisa menyimpan koleksinya lebih banyak tanpa memakan tempat. Karena, informasi digital biasanya membutuhkan ruang fisik lebih sedikit untuk menampungnya. Selain itu, teknologi penyimpanan media juga lebih terjangkau.
5. Akses ganda
Akses ganda artinya satu server bisa diakses oleh banyak pengguna. Sehingga, teknik multiple access adalah teknik yang memungkinkan beberapa pelanggan untuk mengakses satu server bersamaan.
Perpustakaan ganda memiliki kelebihan akses ganda, karena semua orang bisa mengaksesnya secara bersamaan. Bahkan, membaca satu buku yang sama di perpustakaan digital.
6. Pencarian informasi mudah
Pada perpustakaan konvensional, pustakawan harus keliling melihat koleksi di rak untuk mencari buku yang dibutuhkannya. Sedangkan, perpustakaan digital lebih memudahkan penggunaannya untuk mencari buku atau informasi yang dibutuhkannya.
Penggunaan cukup mengetik keyword, seperti judul buku, nama pengarang atau kombinasi keduanya dalam kolom pencarian. Artinya, pencarian koleksi buku di perpustakaan digital akan lebih cepat dan menghemat waktu.
Kelemahan Perpustakaan Digital
Adapun beberapa kelemahan perpustakaan digital yang terkesan sangat efektif, antara lain:
1. Kecepatan internet
Kecepatan internet bisa menjadi salah satu kelemahan dalam perawatan dan implementasi perpustakaan ini. Karena, pengguna membutuhkan jaringan internet yang stabil untuk mengakses atau mengunduh buku yang dibutuhkan dari perpustakaan digital.
Selain itu, kecepatan akses ke perpustakaan digital mungkin juga akan mengalami penurunan ketika banyak komputer yang terhubung. Hal ini akan berdampak pada kenyamanan pengguna ketika membutuhkan informasi cepat.
2. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengatur, mengumumkan atau memperbanyak penggunaan hasil penuangan gagasan. Dalam hal ini, koleksi-koleksi yang tersedia di perpustakaan digital rentan melanggar melanggar undang-undang hak cipta.
3. Biaya awal yang tinggi
Penggunaan juga akan mengeluarkan biaya yang cukup tinggi di awal. Pengguna membutuh perangkat elektronik untuk mengaksesnya, seperti handphone, tablet, komputer atau laptop.
Selain itu, pengguna dan pengelola perpustakaan digital juga membutuhkan jaringan internet cepat untuk mengakses informasi.
Artinya, banyak hal yang harus dipersiapkan pengelola maupun pengguna perpustakaan digital. Apalagi, penggunaan perangkat elektronik yang terlalu lama dan sering bisa mempengaruhi penglihatan.
4. Bandwidth
Bandwidth adalah kapasitas yang bisa digunakan pada kabel ethernet, supaya bisa dilewati trafik paket data dengan maksimal tertentu. Bandwidth juga bisa diartikan sebagai jumlah konsumsi transfer data yang dihitung dalam satuan waktu bit per second (bps).
Akses internet membutuhkan bandwidth tinggi, karena berfungsi untuk transfer sumber daya multimedia. Sebab, aktivitas ini pasti membutuhkan jaringan internet yang mumpuni supaya pengguna bisa mengakses perpustakaan digital dengan lancar dan tanpa kendala.
5. Teknologi yang ketinggalan zaman
Kelemahan terakhir dari perpustakaan digital adalah cepat ketinggalan zaman. Data dalam perpustakaan digital berisiko tidak bisa diakses, karena perkembangan teknologi yang terus maju. Sehingga, teknologi yang digunakan untuk perpustakaan digital akan ketinggalan zaman.
Manfaat Perpustakaan Digital
Selain kekurangan dan kelebihan, perpustakaan ini banyak memiliki manfaat bagi masyarakat luas dan penggunanya, antara lain:
1. Pilihan koleksi dan informasi lebih banyak
Perpustakaan digital memudahkan pengguna mengakses lebih banyak koleksi dan sumber informasi tanpa batasan ruang. Berbeda dengan perpustakaan konvensional yang koleksinya terbatas oleh ruang, karena penyimpanan buku bisa membludak dan orang juga harus berkeliling untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
Tapi, perpustakaan digital memudahkan orang-orang untuk mengaksesnya tanpa batas sekaligus bisa berbagi sumber informasi dengan orang lain.
2. Pencarian informasi lebih mudah
Pada perpustakaan konvensional, pustakawan seringkali harus keliling setiap rak buku dan membaca setiap judulnya satu per satu untuk mencari buku yang dibutuhkannya. Tapi, perpustakaan digital membuat hal itu semakin mudah.
Pengguna bisa langsung mencari buku yang dibutuhkan dengan mengetikkan keyword di kolom pencarian informasi. Maka, laman perpustakaan digital akan menampilkan 1 atau beberapa referensi buku dari keyword yang dicari.
3. Mencegah kerusakan koleksi
Penyimpanan semua koleksi perpustakaan digital pastinya berbentuk digital dalam database, sehingga bisa mencegah terjadinya kerusakan secara fisik. Berbeda dengan perpustakaan konvensional yang penyimpanannya secara fisik dan berisiko mengalami kerusakan.
Akibatnya, sewaktu-waktu pengguna mungkin tidak bisa mengaksesnya kembali dan berulang kali. Sedangkan, penyimpanan koleksi yang lebih aman pada perpustakaan digital memungkinkan pengguna mengaksesnya berulang kali tanpa ada kerusakan.
4. Akses materi pendidikan yang lebih fleksibel
Pelajar yang membutuhkan materi pendidikan, baik berupa buku, video atau suara bisa mengaksesnya pada perpustakaan digital kapanpun dan di manapun. Asalkan, mereka memiliki jaringan internet dan perangkat elektronik yang memadai untuk akses.
Mereka juga bisa mengakses dan membacanya ketika berada di lingkungan sekolah, rumah dan lainnya. Karena itu, hadir perpustakaan digital memberikan manfaat berupa akses materi pendidikan yang lebih mudah.
5. Warisan virtual
Perpustakaan digital membantu para peneliti ilmiah sebagai reservoir untuk penyimpanan data, informasi dan temuan penelitian penting yang berkaitan dengan masyarakat luas. Karena, salinan hasil dari penelitian bisa disimpan untuk jangka waktu panjang tanpa risiko rusak atau hilang dalam perpustakaan digital.
Karena itu, perpustakaan digital bisa menciptakan warisan virtual untuk generasi mendatang tanpa risiko kerusakan dalam jangka waktu lama.
KEGIATAN SOSIALISASI BAHAYA NARKOBA DARI BNN PROVINSI RIAU
SMP NEGERI 4 PEKANBARU
SMP Negeri 4 Pekanbaru selenggarakan Workshop Pengembangan Kompetensi Guru
Pekanbaru, Seluruh guru SMP Negeri 4 Pekanbaru mengikuti kegiatan Workshop Pengembangan Kompetensi Guru melalui tema Pembelajaran Berdiferensiasi pada hari Selasa, 21 Desember 2021 di ruang guru SMP Negeri 4 Pekanbaru. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 wib dan dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Dr. H. Ismardi, M.Ag didampingi oleh narasumber ibu Reisky Bestari, M.Pd dari LPMP dan Dr. Rukiah,MP.Pd. selaku kepala sekolah.
Kepala Dinas menyamaikan apresiasi dan terimakasih kepada kepala sekolah beserta guru yang telah menyelenggarakan workshop karena kegiatan ini sangat strategis untuk meningkatkan mutu guru. “Guru adalah landasan paling bawah, maju mundurnya Pendidikan ditententukan oleh guru. Guru yang berkualitas akan melahirkan anak didik yang berkualitas, guru yang berkualitas akan memberikan efek kepada guru lain untuk motivasi para guru sehingga yang lain ikut berkualitas,” kata Ismardi dalam sambutannya.
“Dunia Pendidikan sangat dinamis dan saat ini kita ada di era digitalisasi, maka guru-guru tidak boleh gagap teknologi, guru tidak boleh tertinggal dnegan informasi terkini yang terkait dunia Pendidikan,” pungkasnya.
Dr. Rukiah, M.Pd selaku kepala sekolah mengatakan bahwa Workshop ini merupakan program tetap SMP Negeri 4 Pekanbaru. Seiring dengan dinamika kurikulum, pembelajaran diferensiasi menjadi sesuatu yang harus dipahami dan dikuasi oleh guru. Arahan dan bimbingan dari narasumber yang memang menguasai bidang tersebut, diharapkan para guru dapat termotivasi dan bersemangat untuk maju.
Meski sudah memasuki masa libur sekolah, para guru tetap antusias melaksakan workshop ini. Diskusi berlangsung menarik dan seluruh peserta berperan aktif dalam proses workshop dari awal hingga akhir kegiatan.
“Workshop ini sangat membantu guru dalam memahami apa dan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi direncanakan dan dipersiapkan. Pada akhir kegiatan, semua guru ditargetkan memiliki rancangan pembelajaran berdiferensiasi. Kemudian pada semester genap, guru mulai menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang mengacu pada pengembangan potensi peserta didik,”pungkas Sri Ramadhona, M.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum.